Selasa, 14 April 2020

Tanda Baca

Oleh : Nasywa Putri

Seringkali sebuah tanda baca tiada mempunyai arti,
Koma menjelaskan padanya untuk sejenak berhenti,
Namun, kakinya terus saja berlari,
Tiba-tiba seru datang, menyuruhnya diam,
Tapi langkahnya tetap enggan terkekang,
Namun takdir kerap kali enggan mengerti manusia, 
Pintanya adalah kebebasan,
Pintanya adalah tanpa paksaan,
Berlari dengan kedua kakinya menembus hujan,
Tertawa diantara sunyinya malam,
Ia mendambakan akhir perjalanan dengan kebahagiaan,
Tetapi, bukankah takdir kerap kali enggan berbaik hati,
Rapalan doanya dibalas kejam,
Titik datang dengan nyalang, benar benar memaksanya pulang,
Bisiknya pada semesta,
"Kenapa mimpiku harus dipaksa padam? Sedangkan apinya baru saja selesai dinyalakan?"
Titik berseru kencang,
"Terkadang harapan hanya bisa berbentuk angan,
Terkadang mimpi hanya mampu menjadi ilusi,"
Lantas dimana letak bahagia dari akhir cerita miliknya ini?
Sedangkan titik mengakhiri ceritanya dengan keji,
Seharusnya tanda baca memang memiliki arti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar